-----
Berimajinasi, membuat film dengan latar belakang kisah tentang mitologi "Dewi Sri", alias Dewi Kesuburan. Elemennya akan terbagi 2, jika berkaitan dengan mitologi akan disampaikan "sedikit" dengan gaya "animasi", sedangkan cerita utama diutarakan dengan cara fiksi biasa.
-----
Bercerita tentang seorang gadis milenial bernama "S" (nama sementara) yang enggan memakai nama asli-nya, Nyi Pohi Sanghian Sri (Sri), karena dianggap kampungan. S yang baru di-wisuda dari kampus terkenal di kota, kembali ke desa dengan gaya milenial, yang sedikit-sedikit bicara tentang "subscriber". S punya pacar, anak kota yang mendapat julukan "Sultan Ganteng". Dan memang nama pemuda tersebut adalah Sultan. Bapaknya S (gambaran Batara Guru) setuju sekali jika S dan Sultan menikah, karena sesuai dengan pendekatan "core of the core" yang sering dia ajarkan. Sedangkan Ibu-nya, tidak setuju lantaran dia lebih senang S menikah dengan Budi, pemuda desa yang baik hati dan tidak sombong.
-----
Jika dihubungkan dengan mitologi, yang susah itu adalah membuat bagian Anya Geraldine (S) meninggal, lalu kematiannya menyebabkan tanaman padi subur bagi warga. Secara karakter dan marketing, apa AG mau dimatikan seperti itu? Lagipula kisahnya jadi berkesan "sad ending", dong. Gak enak banget, ya?
-----
Alternatif yang baik menurut saya adalah pembahasan tentang "alter ego". Waktu kecil, S bangga dengan namanya, Sri. Setelah kena pergaulan kota, dia benci dengan nama tersebut. S adalah alter ego dari Sri. Walaupun saya belum ketemu, nama keren apa yang diawali dengan huruf S dan mewakili zaman kekinian.
-----
"S" adalah representasi dari milenial zaman sekarang, sedang "Sri" merupakan penggambaran dari kearifan lokal. Kisah ini akan berisi upaya si Ibu mengembalikan karakter S menjadi Sri. Sebab menurut para "Tetua" di kampung tersebut, hanya Sri yang bisa meningkatkan kesuburan, sehingga mereka (yang sebagian besar Petani) bisa kembali hidup dengan layak. Asal Sri berjodoh dengan Budi.
-----
Jadi karakter yang diperankan AG tidak dimatikan, tapi "alter ego"-nya (S) yang dibunuh. Akankah usaha si Ibu dan Tetua berhasil? Masalah-nya para Petani tersebut tidak butuh istilah "subscriber".
=====
PRANALA:
https://mobile.twitter.com/justluten/status/1408729146033807360
https://mobile.twitter.com/justluten/status/1408870912867192837
-----
CATATAN: Boleh gak, ya? Pakek © 2021 Wurry Agus Parluten?
-----