Selasa, 11 Juni 2024

Serasa Ikiru




Sekarang pukul 23.52 WIB, tanggal 9 Juni 2024. Baru tiba di rumah usai melakukan perjalanan ke Gedung Kesenian Palembang, dalam rangka mengapresiasi 2 film Jepang yang diadakan oleh Kedutaan Jepang bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk "Palembang Movie Club'". Belum banyak yang bisa saya ceritakan, selain kata kunci "ikiru", yang adalah film karya Akira Kurosawa.

Poin "ikiru" muncul setelah berbincang-bincang dengan seorang Bapak Tua, pekerja seni. Dia ada di situ karena sanggar, ceritanya sedang menanti murid. Yang membuat saya salut, si Bapak betah duduk di situ menunggu murid yang entah kapan datang. Kami pun ngobrol panjang lebar, dan saya simpulkan dengan satu kata, ya "ikiru" tadi.



Lanjut menulis di tanggal 10 Juni 2024, pukul 09.44 WIB.

"Ikiru" adalah film karya sutradara Akira Kurosawa, sineas besar dari Jepang. Bahkan khabarnya, sekelas George Lucas pun terinspirasi dari dia. Sekedar untuk tahu, George Lucas adalah selebritis terkaya di dunia, merunut catatan di bulan April kemaren. Tapi JFF ONLINE 2024 tidak memutar "ikiru", itu film generasi lama. Yang diputar adalah "Single8" dan "I am What I am".

Hasil dari menonton kemaren, bagi saya, setiap film punya pendekatan unik masing-masing. Ada kesan bahwa "Single8" adalah film yang cowok banget, sedangkan "I am What I am" itu cewek banget.

"Single8" berkisah tentang perjuangan anak-anak SMA dalam membuat film fiksi ilmiah, sedangkan "I am What I am" adalah film personal, dengan karakter utama Sobata, gadis yang kalo gak salah sudah memasuki usia 30 tahun, namun hidupnya mengalir saja.

"I am What I am" cenderung humanis dan mengandung problematika sosial (berat) yang terjadi di Jepang, sedangkan "Single8" mewakili semangat budaya pop di akhir 1970-an (menjelang awal 1980). Untuk konteks Jepang, "I am What I am" lebih kekinian, mewakili masalah besar Jepang terkait kemunduran ekonomi.



Kembali lagi ke "ikiru", dari sisi festival (sebut saja pertukaran budaya), nama Akira Kurosawa memang besar. Namun di sisi lain, dunia mengenal Jepang lewat film-film bertema "Kaiju", terus film yang diangkat dari game, animasi model "Studio Ghibli", atau bahkan kalau di kita model karakter bikinan "Fujiko Fujio" yang jadi sarung bantal saya kalau tidur.

Lebih terkenal mana? Fujiko Fujio atau karakter bikinan mereka?

=====



Abdul Karim, Pekerja Seni Palembang.

Angger Nugroho dan ritual pemasangan sticker.

Palembang Movie Club memasang layar.

Seniman Sumsel, Kayak grup band, ya? 

-----