-----
Asia Pacific (APAC)
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1707728284644237429
Global Box Office Notched 27% Gain in 2022 to Hit $26 Billion Total, Research Shows | By Patrick Frater | Variety
Top Investor Types:
https://www.crunchbase.com/hub/asia-pacific-film-production-companies
(1) Corporate Venture Capital,
(2) Family Investment Office,
(3) Venture Capital.
Asia and the Pacific region, according to The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP).
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Asia%E2%80%93Pacific
MPA APAC
https://www.mpa-apac.org
[1/10 02.43] Wurry Agus Parluten: Humans tell STORIES—it’s what we do.
[1/10 02.44] Wurry Agus Parluten: Jadi mbak Uyi, yang jadi poin utama adalah IDE/CERITA. Bukan ayah-mu punya kamera apa?
[1/10 02.46] Wurry Agus Parluten: Kalo "mereka" dulu lebih antusias ke siapa yang punya kamera, berarti gak sejalan dengan dunia film/movie.
[1/10 02.50] Wurry Agus Parluten: Ya... Jangan kecil hati, Nak! Setiap kita punya peranan masing-masing di dunia ini. Mereka, ya mereka. Ayah, ya ayah. Beda.
[1/10 03.04] Wurry Agus Parluten: Intinya, di usia kayak ayah sekarang, fase-nya sudah berada di tahap bahwa dunia film/movie bukan hanya persoalan kamera saja. Kayak film ini yang memakai kamera tercanggih di zamannya, ternyata gak begitu ngangkat dari sisi jumlah penonton. Trus gak juga menarik perhatian dari sisi festival.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adriana
Adriana (2013)
[1/10 03.08] Wurry Agus Parluten: Sama aja kayak kita paksakan diri beli gitar mahal, tapi apakah menjamin bahwa lagu yang kita publikasikan akan disukai orang banyak?
[1/10 03.11] Wurry Agus Parluten: Apalagi dari sisi festival sekelas Oscar, mau sesumbar perihal kamera, takutnya malah diketawain sama industri perfilman Hollywood. Kayak mereka gak punya kamera canggih aja.
[1/10 03.12] Wurry Agus Parluten: Kira-kira beginilah dunia ayah.
[1/10 03.12] Wurry Agus Parluten: Semakin tua, mulai terbiasa mengukur kemampuan diri.
[1/10 03.17] Wurry Agus Parluten: Hayo! Siapa yang ulang tahun hari ini?
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1708214623437209988
-----
Calo Film Blogspot
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1704536105499115738
-----
Crazy Rich Asians (2018)
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1704006613085106641
[19/9 12.31] Wurry Agus Parluten: Bujet $30 juta itu dianggap FANTASTIS untuk hitungan di luar industri Hollywood.
[1/10 03.25] Wurry Agus Parluten: 30.000.000 Dolar Amerika Serikat = 464.800.500.000,00 Rupiah Indonesia.
-----
KKN di Desa Penari / Box office
Revenue 26 juta USD.
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1703865576635159025
-----
#MicroprogrammingShowtime
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1704794849017479417
-----
Q: Kenapa harus dolar AS?
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1704007977387331764
Wurry Agus Parluten: Ya, inilah gunanya tagar #InternationalFinancialReform.
-----
Tahun 2011... Data penonton drop, @cinema21 & "Terima Kasih Indonesia", kasus "Harry Potter".
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1704526751919964459
-----
[6/9 22.54] Wurry Agus Parluten: Biar gak bingung, sisa tahun ini #BackOnTheTrack2030.
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1699452916762034246
-----
[19/9 03.21] Wurry Agus Parluten: Khabarnya bujet "Muhammad: The Messenger of God" di angka $40,000,000 yang kalau di-rupiah-kan? Itung sendiri.
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1703867537635877336
-----
[24/9 20.57] Wurry Agus Parluten: THE RAID ke satu adlh film pertama Indonesia pd teori "Sleeper Hits".
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1705949447560286365
-----
@yan_widjaya: Era 1984 bujet standar sebuah flm Rp 300 jt. Film kolosal #PPG30S/PKI dibuat 3 x lipat = Rp 900 jt. Kl Rp 900 M cukup u bikin 3000 flm biasa.
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1703870821998182583
[19/9 03.36] Wurry Agus Parluten: Gak masalah bujet Rp 900 milyar, asal angka box office-nya minimal $175.640.027,40 hitungan kurs saat ini.
Admission-nya 700 ribu.
https://twitter.com/TheStupidLolo/status/1703873974676181367
=====
FOTO: Sore september hari ke-28 pukul 17 WIB.
-----
.
